23 November 2012

APSIA UI Grand Launching & Consolidation (Day 1)


Halooo. Bertemu lagi dalam tulisan saya. Saya ingin mengabari tentang apa-apa yang saya lakukan beberapa hari yang lalu. Tepatnya pada tanggal 23-25 November. Saya dan kawan-kawan saya di APSIA UI mengikuti acara Grand Launching dan Consolidation APSIA UI. Destinasi kami adalah Villa Waspada Bogor. Namun, sebelumnya kami menjalani prosesi Grand Launching terlebih dahulu di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Indonesia.

Kala itu saya tersasar beberapa kali dalam mencari aulanya. Hingga akhirnya saya sampai juga setelah mengikuti rekan-rekan yang memakai batik dan membawa ransel-ransel besar. Sampai di dalam ruangan, saya melihat rekan saya Nyanya yang sedang duduk sendirian. Baiklah, saya akan berada disampingnya untuk beberapa jam ke depan hehehe. Sebelum acara dimulai, Nyanya mengajak saya untuk ke kantin. Karena saya sudah makan, maka saya membeli Pop Ice saja. Anggaplah itu hanya formalitas hehehe.

Tak berlama-lama, saya dan Nyanya kembali lagi ke aula. Akhirnya acara pun dimulai. Seperti ceremonial lainnya, kami menyanyikan national anthem terlebih dahulu. Nah, kali ini agak berbeda dari biasanya. Ada pembacaan Champion Pledge oleh perwakilan participants kemudian diikuti oleh kami semuanya. Menurut saya, Champion Pledge ini sangat dalam maknanya. Saya membacanya dengan hati yang dag-dig-dug lantaran ini adalah sebuah ikrar. Inilah isi dari Champion Pledge APSIA UI.
How we wish our country knows that we love them more than we did

We are proud when our souls died as a ransom to the honor of Indonesia

Or a price for the enforcement of glory, honor and realization of the ideals of Indonesia

Nothing could make us like this, other than the love that has made our hearts touched, which runs our feelings, squeezes out our tears, and eliminates the sleepiness of our eyelids

How sore we feel in our hearts, watching the disasters that tore this nation apart, while we just give in to humiliation and surrender to despair.

For the sake of God the All-Knowing, the All-Hearing, we pledge solemnly, freely and upon our honor:

We will achieve excellence by improving the capacity of academic and personal development
We will always firm in honesty and integrity
We will have noble character wherever and whenever we are
We will use our knowledge and influence to contribute to society
We will always strive with sincerity and responsibility, no matter how hard it is

We want people to know that we carry a pure mission, free from personal ambition, free of the interest of the world, and free of lust

We do not expect anything else from the mankind, do not expect property or other benefits, nor fame, or even just a thank you

What we hope is the creation of a better Indonesia and the blessing of God - the Creator of the universe
Pembacaan Champion Pledge dipimpin oleh perwakilan member APSIA UI

Sungguh, sewaktu membacanya untuk pertama kali saya sudah berniat untuk meminta teksnya hehehe. Singkat cerita,  kami diguyur hujan yang cukup deras sore itu. Namun kami masih sangat antusias dalam mengikuti acara tersebut. Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk pentas seni keesokan malamnya di Bogor. Saya sekelompok dengan orang-orang yang sangat lucu. Saya agak lupa siapa saja. Hanya Oshie, Zahra, Shinta, dan Zakia yang saya ingat hehehe. Kemudian kami berdiskusi dan menemukan titik kenyamanan.

Masih di Fasilkom UI. Sore itu, kami mendapatkan inspirational speech dari Bu Riri. Anggaplah sebagai simbol pelepasan. Saya akan mencoba untuk men-share speech-nya disini. Mungkin saya menyajikannya dengan poin-poin.
  • Nanti kita akan menghadapi yang namanya bonus demografi. Apa itu? Bonus demografi adalah keuntungan ekonomi yang disebabkan oleh menurunnya kelahiran jangka panjang. Bonus demografi menjadi dasar meningkatkan produktivitas dan memicu pertumbuhan ekonomi melalui pemanfaatan sumber daya manusia. Saat tingkat fertilitas (jumlah kelahiran sepanjang hidup perempuan) turun, pertumbuhan pendapatan per kapita untuk memenuhi kebutuhan dasar penduduk usia anak-anak dapat dialihkan untuk peningkatan mutu manusia sebagai modal pembangunan. Pada saat yang sama, jumlah anak yang sedikit memberi perempuan peluang masuk pasar kerja sehingga meningkatkan tabungan keluarga. (Saya melangsirnya dari Google pula, sekalian mengetahuinya lebih dalam hehehe)
  • Siapa yang akan berhasil meraih cita-cita Indonesia (kesejahteraan, keamanan, keadilan sosial, dll)? Yaitu sumber daya manusia yang mempunyai capability yang setara dengan sumber daya manusia yang dimiliki luar negeri. Kita-kita yang berstandar internasional lah yang lebih menjadi referensi.
  • Apa itu referensi? Mudahnya begini, ketika ada orang yang menyarankan diri kita kepada orang lain. Berarti kita adalah referensinya.
  • Apa yang mesti dilakukan untuk menjadi seseorang yang direferensikan? Perluaslah networking.
  • Ciri orang yang sudah menjadi referensi yaitu orang lain bisa terinspirasi untuk membuat rencana atau melakukan sesuatu jika bersama kita.
  • Jika orang menawarkan sesuatu kepada kita atau minta bantuan kita, jangan pernah menolaknya! Karena opportunity tidak datang dua kali.
  • Dalam proses pencapaian, jangan pernah merasa bersaing dengan orang lain, bersainglah dengan diri kita sendiri!
  • Waktu saya dapat penghargaan Most Inspiring Engineer di Calcutta, saya sempat mampir ke rumah Mother Teresa. Rumahnya sangatlah biasa saja. Mother Teresa itu hanya punya pena, kertas, dan orang-orang yang mendukung. Tapi ia bisa menggoncangkan dunia.
  • Kalau kita berdiri lebih lama 2 menit saja daripada orang lain, kita akan bisa lebih sukses atau sukses duluan daripada orang tersebut.
  • Cobalah untuk lebih mendengarkan orang lain. Karena bahasa Tuhan itu terkadang disampaikan melalui orang lain untuk kita.
  • Sukses itu tak perlu pintar. Tapi konsisten. Menjalankan sesuatu secara kontinyu dan terus menerus. Seperti kita ikut tes psikologi saja, pertanyaannya mudah-mudah tapi saking banyaknya kita jadi malas untuk lanjut menjawabnya. Padahal tes psikologi mengetes kekonsistenan kita juga loh.
  • Saya pernah duduk di sebelah manager sebuah perusahaan telekomunikasi. Handphone-nya berdering. Ketika ia mengeluarkan HP nya saya kaget. HPnya sangat biasa saja. Padahal anak saya pun sudah merengek minta dibelikan BlackBerry. Lalu saya ceritakan saja pada anak saya hehe.
  • Kalau kita melakukan sesuatu dengan happy, tak akan ada kesulitan.
  • Apapun yang dilakukan pasti berujung pada suatu tujuan.
  • You have to stand on your own feet. Ketika memang sikap independen itu dibutuhkan, maka berdikarilah. Jangan ketergantungan terhadap orang lain.
  • Setialah terhadap cita-cita kita! Jangan tengak-tengok ke sebelah. Toh hidup kita adalah kehidupan yang terindah bagi kita sendiri. No one can take our happiness.
  • Biasakan menulis 5 items yang mau kita kerjakan setiap hari. Harus ada yang rutin dan harus ada juga pembaharuan.
  • Jika kita ingin membuat perubahan, wawasan harus diperluas. Sehingga ketika kita melihat suatu permasalahan, kita bisa dengan mudah menggunakan helicopter view. Melihat sesuatu dari sudut pandang manapun.
  • No pain, no gain, and no shortcut. 
  • Jangan pernah membandingkan diri kita dengan orang lain. Kenapa? Karena nantinya akan ada persaingan dan kita akan sikut-sikutan di tempat yang sudah ramai.
  • Bagaimana caranya untuk menjadi the best of the best? Ya, you have to be different!
  • Banyaklah memberi. Apa yang kita beri itu akan terefleksi pada kita dengan sendirinya.
  • Mulai sekarang belajarlah menyusun kata-kata. Kalau kita daftar konferensi atau apapun melalui e-mail, yang dilihat adalah kata-kata kita. Karena seseorang tercermin dari bagaimana ia berkata-kata.
  • Isilah Curriculum Vitae kita sebanyak-banyaknya. Pengalaman seseorang dapat terlihat dari CV-nya.
  • Saya tunggu laporan kalian maksimal seminggu ke depan untuk membuat pasport. (Saya belum buat loh buuuuuuuuuuu T.T hehehehe)
  • Kalian yang disini adalah wajah-wajah calon peraih nobel. (Aaaaaaaa aamiin ya buuuuuuu T.T)
Setelah mendapatkan inspirational speech dari Bu Riri, semangat kami yang sudah ada menjadi kian terpompa. Semoga kalian yang membaca ini juga dapat memetik manfaatnya yaaa meski tak bisa secara langsung hadir di dalamnya.

Singkat cerita, kami berangkat ke Bogor menggunakan bis kuning Universitas Indonesia pada malam hari. Rencana agak meleset, tadinya kami direncanakan berangkat sore. Namun hujan deras yang mengguyur UI membuat mobilisasi kian terhambat.

Saya duduk dibelakang, dihimpit oleh Nyanya dan Zahra. Aktivitas yang kami lakukan sepanjang perjalanan adalah tidur hahaha. Padahal kawan-kawan yang lainnya sibuk berbincang atau berurusan dengan gadgetnya. Saya juga takkan pernah tahu kalau kami sudah sampai jika tak ada yang membangunkan saya.

Kami berjalan tergopoh-gopoh menuju ke aula villa. Kami akan disuguhi makan malam padahal kami sudah mengantuk. Namun setelah panitia mempersilakan kami untuk mengambil makanan, kami pun berlari tergesa-gesa hahahaha. Rasa kantuk hilang untuk sesaat. Akhirnya sampai pada waktu  beristirahat di kamar masing-masing. Lagi, kami tergopoh-gopoh untuk berjalan ke kamar. Lantaran jalanannya yang penuh dengan tanjakan. Penerangan yang kurang juga membuat kami agak sulit untuk berjalan dengan cepat. Melihat kanan dan kiri pun kami mesti tersontak dahulu. Bagaikan Taman Safari loh. Ada buaya, rusa, dan lain-lain. Baiklah, besok hari saja meladeninya. Sekarang pokoknya kami ingin tiduuur!!!!

Saya mendapat roommate yang sangat seru. Mereka adalah Nyanya, Zahra, Yossy, Tutu, Claud, dan Dya. Kami bergurau-gurau terlebih dahulu barulah bisa tidur. Selamat malam, Bogor. Mengapa kamu sedingin iniiiii?

Day 1 passed!

Day 2????? Day 3???? CLICK HERE!!!

No comments:

Post a Comment