Hai, saya akan menebus janji saya tentang pengulasan seminar ini. Karena beberapa hari setelah seminar, saya tidak berkesempatan untuk menulis lantaran ada konsolidasi APSIA UI di Bogor. Bicara soal Bogor, postingan ini saya persembahkan untuk kakak saya, Sulistyo Pratomo, yang mungkin saat ini sedang ada di Bogor. Dari jauh hari ia registrasi untuk dapat mengikuti acara ini. Sampai panik akan kehabisan tiket dan semacamnya. Pada hari H, ketika dia sudah ready untuk berangkat, singkatnya ada sebuah musibah. Ternyata rel kereta api di Bogor terkena longsor. Ia bersegera mengirim pesan singkat pada saya dan meminta saya agar men-share ilmu yang akan saya dapatkan dari talkshow itu. Dari situ terlihat tekad yang sangat kuat dari seorang pemuda yang ingin menempa ilmu meski jarak jadi kendala. Bahkan ia juga berniat untuk bolos kuliah hehehe. Setelah tidak jadi berangkat, ia tetap masuk kuliah. Tentang permintaannya di SMS itu tentu saya dengan senang hati menyambutnya. Karena ketika saya dapatkan sesuatu, saya tak ingin nikmati sendirian. Tapi tulisan ini tentunya bukan hanya untuk Kak Tomo. Tulisan ini untuk semua yang haus akan ilmu, rindukan perubahan, dan bahkan untuk siapapun :)
Saya mengantri cukup panjang di row On The Spot sambil menunggu rekan-rekan saya yang lainnya datang. Akhirnya teman-teman saya yang lebih dewa pembelotannya daripada saya datang hehehe. Mereka adalah Pinga, Candra, Prily, dan Iyus. Mereka datang dengan gaya rusuhnya. Tapi sebelumnya saya sempat berkenalan dengan beberapa orang. Ternyata antusiasmenya luar biasa, banyak sekali yang datang dari universitas diluar UI. Bahkan terlihat sangat dipersiapkan. Nampak jelas ketika mereka terlihat menggunakan dresscode dan dibimbing oleh dosen mereka. Memang, saat itu balairung penuh sesak. Penuh sesak dengan orang-orang yang sadar bahwa ilmu tak harus selalu didapat dari dalam kelas. Senangnya lagi, kami mendapat kopi gratis. Bagaimana tidak senang? Saya kan pecinta kopi. Pada waktu itu saya tak cuma sekali mengambil kesempatan gratisnya hehehe. #jujur
Pasti tahu kan acara Just Alvin di Metro TV? Ya, tentu saja pembawa acaranya adalah Mas Alvin Adam. Ternyata dia alumni UI loh jurusan Hukum dan Ilmu Administrasi Negara (dulu boleh ambil double degrees, bahkan lebih juga tak apa). Bintang tamu atau pembicaranya yaitu Mas Pepeng (ternyata alumni UI Fakultas Sastra, ISIP, dan Psikologi) dan Om Rene (dia juga alumni UI Fakultas Ekonomi). Ketiganya bagi saya merupakan orang hebat. Ya, pada dasarnya kita semua hebat.
Mas Pepeng yang saat itu dimobilisasikan dengan kursi rodanya masih sempat bercanda-canda loh. Padahal yang sebagaimana kita ketahui, ia sedang dalam kondisi sakit. Semangatnya membuat kami terharu sekaligus termotivasi. Terbesit di benak kami, oang yang sedang sakit saja bisa sesemangat ini menebar manfaat, masa kita yang sehat-sehat saja tidak bisa seperti itu? Baiklah, saya akan mengemas apa yang disampaikan Mas Pepeng secara berpoin-poin.
- Kita harus pantang mati sebelum ajal.
- Meskipun saya seperti ini kondisinya, saya bisa jadi pengusaha. Saya berjualan kacang dan belajar web secara otodidak untuk bisnis yang lainnya.
- Kita harus selalu ingat akan janji Allah "Barangsiapa yang mengingatKu, niscaya hidupnya akan tenang."
- Sekarang orang suka cari-cari motivator disaat ia sedang down, untuk apa hal itu dilakukan? Padahal kan motivator yang paling dapat memotivasi kita adalah diri kita sendiri.
- Giving value in everything. Manusia tidak dinilai karena labelnya. Nabi dikenal bukan karena kenabiannya, tapi karena memang tingkah lakunya sangatlah baik.
- Semua hal harus predictable. Meski kadang Allah memaksa kita untuk mengahadapi suatu hal yang tak kita duga sebelumnya. Tapi dibalik itu semua pasti ada rencana.
- Jangan pernah mengeluh ketika sakit. Ketahuilah bahwa orang sakit itu dikabulkan doanya dan diampuni dosanya.
- Ingatlah janji Allah yang lain ini "Mintalah kepadaKu, niscaya kau kan Kuberi.. Bersyukurlah kau kepadaKu, niscaya kan Kutambahkan.."
- Komunikasi menentukan kesuksesan? Ya. Setiap orang boleh berinteraksi, tapi selama interaksi itu belum menggetarkan hati, itu belum komunikasi.
- Ketika ada orang yang bertanya pada saya tentang reaksi saya terhadap buruknya banyak aspek di Indonesia, saya hanya bisa tersenyum. Orang yang bertanya tadi malah ngotot dan menganggap saya tidak peduli karena saya tidak sedikitpun marah. Lalu saya jawab saja "Pepeng dan keluarga tidak sempat marah, karena kami terlalu sibuk berkreasi."
Kemudian masuk ke sesi Om Rene. Sebelum itu Mas Alvin bercanda dan kami hanya tersenyum simpul. Kemudian ia nyeletuk "Ih, senyumnya anak-anak UI jaim banget." Sontak kami tertawa. Lalu ia bilang "Bercanda itu perlu loh. Karena dengan itu kita dapat saling menukar ilmu." Well, baiklah. Toh sebenarnya kami memang senang bercanda. Mungkin pada saat itu kopi gratisannya kurang. #eh
Om Rene datang dengan hebohnya. Membuat kami menebak-nebak apa yang akan disampaikan olehnya. Baiklah saya kemas secara berpoin-poin lagi yaaa.
- I can do whatever I want. Almost. Kecuali kalo istri saya ngelarang, saya ga berani. (Lalu ia menampilkan foto istrinya pada layar. Memang benar, istrinya cantik. Kami tak menyangka Om Rene bisa punya istri secantik itu hehehe :p).
- Buat yang cowok, mau tau ga biar bisa dapetin istri yang keren? Gampang. Ga perlu tampan, ga perlu tajir, dan sebagainya. Tapi apa? Yang penting Anda lucu!
- Kebanyakan orang pas ditanya apa impiannya selalu deh jawab "Ingin membahagiakan ortu". Lah, itu sih memang sudah kudu dilakukan sebagai seorang anak.
- Jaman sekarang tuh enak. Dulu pas jaman saya, tajir itu harus punya tanah. Kalo sekarang kalian punya ide aja, terus ide kalian di share, nanti bisa berbuah ketajiran. Percaya deh.
- We have the best tools of the era, but do we have the right mindset?
- Pekerjaan adalah hanya sekedar alat.
- Think less, feel more.
- Pikiran kalo ga dikendalikan, ia lah yang akan mengendalikan Anda.
- Passion lies in the specific action, not in your job description. Passion itu bukan apa yang Anda inginkan atau deskripsi dari pekerjaan Anda. Passion itu suatu objek yang spesifik, suatu aktivitas yang membuat Anda enjoy.
- Passion is like a seed. You have to grow it, so people can enjoy your fruit. Passion kita jangan dinikmati untuk kesenangan pribadi saja. Lakukan sesuatu dengan menggunakan passion kita dan yang nantinya akan dirasakan orang lain juga manfaatnya.
- Passion with no creation is useless.
- Everyone has a different passion. Don't be jealous or envy! Seed of mango can never be durian fruit. So, embrace your uniqueness!
- Anda harus tau tentang circle of influence. 7-25 orang terdekat Anda akan bisa mendeskripsikan bagaimana masa depan Anda nantinya. Tak apa berteman dengan semua orang, tapi untuk dijadikan yang terdekat kita memang harus pilih-pilih.
- Ada yang bertanya bagaimana caranya biar jadi orang kaya? Jawabannya adalah: lupakan soal duit!
Akhirnya presentasi dari Om Rene ditutup dengan sebuah video iklan inspiratif. Bisa dicek DISINI.
Ohya Om Rene sempet bercerita tentang Eva Latjuba. Ia anak dari Sophia Latjuba dan Indra Lesmana. Ia pernah bermasalah dengan akademisnya. Nilainya berkecenderungan untuk selalu buruk. Lalu ia ditanya "Apa yang membuatmu benar-benar merasa hidup?" Kemudian ia menjawab "Musik". Ia berkeinginan untuk sekolah di sekolah musik. Namun di luar negeri, itu bukan hal yang mudah. Akhirnya Eva berduet dengan Ayahnya di Skype. Dengan video itu, Eva mendapatkan 8 tawaran beasiswa sekolah musik. Dan diantara 8 beasiswa tersebut, ada 3 beasiswa yang full. Hebat, bukan? Videonya bisa dilihat DISINI
Kemudian masuk ke sesi tanya jawab. Karena jawabnya bergantian, saya gabung saja ya jawabannya. Karena pertanyaannya hampir-hampir mirip, saya hanya mengambil beberapa untuk ditulis disini.
Bagaimana jika passion kita dilarang oleh orangtua?
Sebetulnya "you're mother is a coffee, your father is a milk, and you're a latte". Kalian mempunyai cerita kalian masing-masing. Ga selalu anak harus mengikuti passion orangtuanya. Restu orangtua bukan untuk kalian dapatkan, tapi memang sudah kamu dapatkan. Tinggal bagaimana mengomunikasikannya dengan bahasa cinta. Hanya kalian yang tahu bagaimana karakter orangtua kalian. Bahasa cintanya pun harus kalian yang merangkai.
Bagaimana caranya agar tetap termotivasi setelah pulang dari seminar-seminar?
Ingin termotivasi? Belajarlah untuk lebih mendengarkan. Apapun itu. Jangan menutup diri akan perubahan dari luar. Temui orang-orang baru dan lakukan sesuatu yang baru dengan mereka. Dibiasakan seperti itu deh. Karena dalam sehari kita melakukan 70% aktivitas yang positif, maka sudah bisa dipastikan di masa depan kita akan jadi orang yang keren.
Talkshow ini ditutup dengan 3 poin:
- Do something new everyday!
- No judgement, just do it!
- Share, share, share!
Akhirnya tepuk tangan pun membahana. Talkshow yang sangat easy going namun bisa menghadirkan motivasi di dalamnya. Akhirnya sampai pada tahap pengundian hadiah. Tentu saja bukan saya yang dapat hehehe saya kan On The Spot jadi tiketnya beda -_- Tak apa, yang penting dapat kopi gratis ;D
Hujan deras pun mengguyur bumi. Saya tetap mengantri untuk mengambil sertifikat. Begitu juga dengan yang lainnya. Namun bedanya, saya lekas pulang meski hujan-hujanan. Karena menunggu hujan berhenti itu suatu hal yang tidak saya ketahui kapan berakhirnya. Saya melindungi sertifikat saya lebih daripada saya melindungi diri saya dari kebasahan hahaha. Ohya, lagi-lagi saya dapat tukang ojek yang sangat baik. Sewaktu saya memberinya uang, ia bilang "Ini segini neng? Ga mau kembali?" Saya hanya tersenyum dan bilang makasih lalu pergi. Tukang ojek itu masih terdiam bingung. Kemudian ia menyalakan mesinnya dan berteriak "Makasih ya, neng!". Saya mengangguk dari dalam. Hmm mungkin jika tukang ojeknya terima-terima saja akan uang yang saya berikan, akan beda lagi ceritanya. Mungkin saya yang akan menuntut uang kembalian hehehehe ;p
Itu hanya intermezzo saja. Tapi memang nyata loh :D Baiklah, semoga tulisan ini bermanfaat untuk kalian semua yang tidak berkesempatan hadir pada acara talkshow ini :) Aamiin.
Alvin Adam School of Communication
ReplyDeletewww.AlvinAdam.com
Sentral Senayan II, 16th Floor, Jl. Asia Afrika No. 8 Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, Daerah Khusus Ibukota Jakarta, 10270
Corporate Program:
T:02177200200
M:085717200200
E:corporate@alvinadam.com
Regular Program:
T:02177206265
M:08789996265
E:regular@alvinadam.com
Genaral Information:
T:02127515946
M:085105200200
E:info@alvinadam.com