![]() |
Delegasi dan panitia NFEC 2013. |
Assalamu’alaikum…
Saya akan melanjutkan postingan
saya tentang NFEC 2013. Untuk bagian satunya, dapat dibaca di NFEC 2013 (1).
Langsung saja ya.
Sesi Pleno 2
Talkshow: Employers, Education
Providers and Youth Live in the Parallel Universe
Bu Retno (Subdit Penyelarasan
DIKTI):
- Saat ini di Indonesia terdapat sekitar 3500-an perguruan tinggi dengan 17000 sampai 18000-an program studi.
- Dalam rangka memudahkan pencarian informasi pendidikan untuk dunia kerja, DIKTI mencanangkan Sindiker (Sistem Informasi Pendidikan dan Dunia Kerja) yang dapat diakses di http://www.sindiker.dikti.go.id
- Ukuran yang ditetapkan oleh dunia kerja untuk pekerja barunya adalah pencapaian kompetensi para calon pekerja pada pendidikannya.
Kak Angga Dwi Martha (Youth
Advocate at United Nation):
- Salah satu cara paling efektif untuk meng-engage anak muda yaitu melalui media sosialnya. Menurut saya, sudah bagus apa yang telah dicanangkan oleh DIKTI tersebut tentang Sindiker.
- Menurut PBB, usia anak muda itu berkisar antara 15-24 tahun. Di Indonesia sendiri ukuran untuk usia anak muda yaitu 16-30 tahun.
- Kita tahu bahwa ada yang disebut ASEAN Economic Community 2015. Kunci sukses jika ingin survive dalam hal tersebut adalah penguasaan bahasa kita sendiri (bahasa Indonesia), teknologi, dan keterampilan.
- Buatlah hobi kita menjadi sesuatu yang bermakna dan berpengaruh pada pembangunan. Di Afrika, anak-anaknya senang sekali berlari-larian di savana. Hal tersebut dijadikan inspirasi oleh seorang wanita yang menempuh program studi teknologi untuk menghasilkan sebuah karya. Karya tersebut adalah Socket Ball. Bola ini berfungsi sebagai lampu penerangan di kala anak-anak ingin belajar. Bola ini bisa digunakan jika telah dimainkan (dalam artian ditendang). Bukti nyata bahwa dari sesuatu yang kita sukai pun kita bisa menjadi bermanfaat.
- Post 2015 Development Agenda dipimpin oleh presiden kita, Pak SBY. Yang mana dalam multi-stakeholder collaboration-nya berprinsip “Bold, ambitious, universal”.
- Di Indonesia sangat kurang sekali volunteering-nya. Harusnya kita mengubah paradigma tentang volunteering itu sendiri. Volunteering bukan hanya tentang amal atau bantuan, tapi tentang aktivitas sosial. Bisa dimaknakan dengan lebih luas.
- Mahasiswa Pecinta Alam Universitas Gadjah Mada (Mapala UGM) pernah pergi ke suatu tempat untuk meneliti air. Sebelum Mapala UGM datang, anak-anak kecil di daerah setempat ketika ditanya tentang cita-cita selalu kompak menjawab bahwa mereka ingin menjadi petani, peternak, dan lain-lain. Tapi ketika selang beberapa waktu Mapala UGM pulang dari daerah itu, jika ditanya tentang cita-cita mereka menjawab “Saya mau jadi Mapala”. Lucunya. Itu adalah bukti bagaimana motivasi itu bisa menular jika ada sosok atau model dan informasi.
- Para penyedia lapangan pekerjaan harus mengubah tataran magang yang biasanya hanya memfotokopi, membuat kopi, mencuci piring, dan lain-lain kepada sesuatu yang lebih ada esensinya.
- Pembangunan ini layaknya sebuah orkestra. Yang mana para anak muda diibaratkan dengan pemain violin. Karena pemain violin jumlahnya yang paling banyak.
- Anak muda itu semuanya sama saja, yang membedakan adalah take opportunity-nya.
- Lingkungan ternyata juga sangat mempengaruhi. Saya dibelikan seperangkat komputer dan komik saat masih kecil. Secara tidak langsung, orangtua saya sudah memberitahukan kepada saya tentang arti penting pendidikan dengan fasilitas yang telah mereka berikan kepada saya. Saya pun memanfaatkannya sebaik-baiknya. Saya mulai berkuliah di usia 14 tahun dan lulus pada usia 18 tahun. Sekarang usia saya 22 tahun.
Saat Kak Angga berbicara tentang ini, semuanya langsung terkaget-kaget. Betapa cerdasnya beliau. Subhanallah.
Pak Budi Soetjipto, Ph.D. (Human Resources Ambassador):
- Ada 3 kompetensi yang harus dimiliki para kaum terdidik jika ingin masuk ke dunia kerja; pengetahuan (yang telah didapatkan dari kuliah), keahlian (softskill, dalam hal ini perlu adanya sertifikasi), dan sikap (cara berbahasa, berpakaian, dan sebagainya).
- APEC 2015 semakin membuka luas perekonomian di ASEAN, terlebih di dunia. Kedengarannya bagus, namun coba jawab pertanyaan ini; apakah kita sudah siap untuk bersaing?
- Ada 3 kategori orang yang dicari oleh lapangan pekerjaan; orang baik, orang yang mau kerja, dan orang pintar. Kebanyakan penyedia pekerjaan mencari orang yang baik dengan pemikiran bahwa ia akan bertanggung jawab dengan segala yang dikerjakannya. Tapi kalau kita bisa mencakup ketiganya, mengapa tidak?
- Tak perlu munafik, ekonomi sangat penting untuk kita. Namun bagaimana caranya agar naiknya perekonomian kita itu memiliki nilai yang meluas alias memberi kebermanfaatan? Dorong kewirausahaan. Salah satu jenis kewirausahaan yang sangat bermanfaat untuk dunia dan tentunya diri sendiri yaitu social entrepreneurship. Cipaganti salah satunya. Cipaganti berawal dari sebuah koperasai. Tentunya kita sudah tahu bahwa salah satu tujuan koperasi adalah untuk menyejahterakan. Dari koperasi tersebut didapatkan keuntungan pula. Maka berwirausahalah, kalau bisa yang bermanfaat untuk banyak orang.
- Ada 2 cara untuk menjadi pemenang; lebih baik atau berbeda. Contoh nyatanya adalah koran Pos Kota. Jika dibandingkan kualitasnya dengan koran lain, Pos Kota masih jauh tertinggal. Tapi jangan salah, peminatnya sangat banyak. Mengapa? Karena Pos Kota berbeda. Mereka concern pada iklan-iklan. Peminatnya pun kebanyakan adalah orang yang mencari iklan mobil atau motor.
Sesi Paralel 2 (Sub Bidang Sains dan Teknologi)
Study Case Discussion: Inside the Education and Employment
Kami kembali memasuki kelas sub bidang sains dan teknologi. Kami dibagi ke dalam beberapa kelompok untuk mendiskusikan tentang riwayat hidup Steve Jobs dan sistem pendidikan di Indonesia. Dari beberapa kelompok yang mempresentasikan hasil diskusinya, saya mendapat beberapa kesimpulan.
Tentang Steve Jobs:
- Steve Jobs tidak sepenuhnya tak berpendidikan. Beliau memang drop out dari kelas normal, namun beliau mengambil kelas yang dianggapnya menarik; kelas kesenian, khususnya kaligrafi.
- Steve Jobs bilang “Aku tidak bisa melihat apa manfaatnya dalam perguruan tinggi. Aku tidak tahu apa yang ingin kulakukan dengan hidupku dan tidak tahu bagaimana perkuliahan akan membantuku mencari tahu tentang hal itu”. Namun di kelas kesenian ia menemukan sesuatu yang menggugah hidupnya. Merangsang rasa ingin tahu dan intuisinya. Lalu dapat disimpulkan bahwa di sana lah passion Steve Jobs berada.
- Pendidikan secara umum terbagi 3; pendidikan intelektual, pendidikan emosional, dan pendidikan spiritual. Mungkin Steve Jobs memang tidak berpendidikan secara formal, namun sisi emosional beliau kuat. Bagi Steve Jobs, learning is not the same as schooling.
- Ingredients untuk mencapai sukses yaitu karakter, bakat, keterampilan dan ilmu pengetahuan. Optimalkan semuanya.
- Kesuksesan Steve Jobs berawal dari rasa ingin tahunya yang besar, kemudian adanya sarana dan prasarana yang memadai, lingkungan yang mendukung, ditambah dengan pengalaman yang membuat beliau belajar dari kehidupan.
Tentang sistem pendidikan di Indonesia:
- Menurut kebanyakan dari peserta diskusi, sistem pendidikan di Indonesia sudah bagus, namun belum mantap dalam pengeksekusiannya.
- Menurut beberapa peserta diskusi yang lain, sistem pendidikan di Indonesia belum bagus. Sistem pendidikan Indonesia itu kaku ibarat menara lurus. Sedari SD dijejali banyak sekali mata pelajaran, namun pemahaman atas setiap mata pelajaran itu sedikit-sedikit. Serta menuntut kesempurnaan para murid lewat jalur kognitif (nilai angka). Terlalu generalis. Bandingkan dengan British Education System yang diibaratkan seperti menara piramida. Mereka tidak menuntut kesempurnaan kognitif. Apa yang murid suka, maka itulah yang harus dikembangkan sejak dini.
- Harusnya pada saat pembagian raport di kelas, murid diapresiasi usahanya dengan diberi tepuk tangan berdasarkan keahlian mereka masing-masing. Misalnya jika di kelas ada seorang murid yang ahli menyanyi, guru mestinya bilang “Standing applause for A (nama murid tersebut) atas kehebatannya dalam bernyanyi” dan sebagainya. Guru harus aktif mencari tahu potensi apa yang dimiliki tiap-tiap kepala di kelasnya.
- Sedari dini harusnya murid sudah diberi pemahaman tentang filsafat ilmu atau filsafat pendidikan. Buku Max Havelaar sebaiknya diperkenalkan sejak SD. Tak lupa, cara pengenalannya pun harus dengan cara yang menarik agar bisa dipahami dengan mudah oleh murid.
Selesailah sudah sesi paralel hari itu. Selanjutnya, kami mengisi waktu istirahat panjang kami dengan diskusi santai. Dari tiap kepala yang berdiskusi dengan saya, saya selalu menemukan hal-hal baru ---yang secara langsung ataupun tidak--- menginspirasi saya untuk berbuat lebih banyak lagi dalam hidup ini. Mulai dari pengalaman seorang rekan berkuliah di Korea sampai pengalaman rekan yang mengabdi seumur hidup untuk Sekolah Master (sekolah gratis yang dulu sempat akan digusur oleh pemerintah daerah untuk pembangunan sebuah mall), dan lain sebagainya.
Kemudian sampai juga ke akhir
acara hari itu (karena masih ada hari ke-2). Ya, fraternity night sekaligus
education communities gathering. Kami makan malam membentuk lingkaran sambil
sharing tentang komunitas kami masing-masing. Dihibur dengan penampilan menawan
dari band akustik asal USBI, USBIKUSTIK. Serunya lagi, ketika USBIKUSTIK
menyanyikan lagu Bruno Mars yang berjudul Just The Way You Are, para delegasi
dan panitia kompak untuk ikutan bernyanyi. Seraya melihat dan menunjuk
sekeliling. Seakan kami adalah kesatuan yang utuh yang mendeklarasikan diri
kami sebagai sesuatu yang “amazing, just the way we are”. Kami hebat dengan cara
kami masing-masing. Ah, sangat seru.
![]() |
Malam Keakraban NFEC 2013 dihibur oleh USBIKUSTIK. |
![]() |
USBIKUSTIK di hari ke-2 NFEC 2013. |
Lalu dilanjutkan dengan acara
tukar kado. Lucu dan seru. Kami membuat dua lingkaran besar lalu berputar-putar
sambil menyanyikan lagu yang agak tidak jelas hehehehe. :p
Alhamdulillah, saya mendapatkan
dua buah gantungan kunci dari Yogyakarta. Gantungan kunci bertuliskan
Universitas Negeri Semarang itu beda lagi cara mendapatkannya. Saya diberikan
langsung oleh teman saya yang bernama Faris sesaat sebelum pulang di hari ke-2.
Faris berkuliah di Universitas Negeri Semarang jurusan Pendidikan Guru Sekolah
Dasar. Terima kasih, Faris! Saya akan sangat merindukanmu dan teman-teman
lainnya. :)
![]() |
Gantungan kunci dari Yogyakarta dan Semarang. |
Saya pun pulang dengan perasaan
lelah bercampur bahagia. Untungnya, perasaan bahagianya lebih mendominasi
kelelahan saya. Karena saat itu jam menunjukkan sekitar pukul 10 malam, saya
dilarang untuk pulang menaiki angkutan umum. Saya dijemput oleh Om saya. Saya
tidak pulang ke rumah saya di Bekasi, melainkan pulang ke rumah Nenek saya di
Otista. Saya tiba di rumah Nenek saya pukul setengah 11 malam. Singkat cerita,
saya memejamkan mata dan tak sabar menunggu hari esok kan tiba.
InsyaAllah, saya akan melanjutkan
tulisan saya tentang NFEC 2013 untuk sesi terakhir. Santai saja dalam
membacanya agar ilmu di dalam tulisan ini tertempa dengan indahnya. Mari kita
sama-sama belajar. Saya akan mencurahkan apa yang saya tahu, namun ketika
kalian memiliki sesuatu yang sekiranya belum saya ketahui, saya mempersilakan
kalian untuk berbagi dengan saya dan teman-teman lainnya. Belajar itu seru.
Benar-benar seru.
Untuk kelanjutannya, silakan baca di NFEC 2013 (3).
Salam muda, mendidik, dan membangun bangsa! ;)
Semoga tulisan ini bermanfaat! ;)
Wassalamu’alaikum…
No comments:
Post a Comment